Cara Membangun Kerjasama Antar Teman di Sekolah/Tempat Kerja Untuk Mencapai Tujuan.

images

Hai Haiii… 🙂 🙂

Disini saya ingin mencoba mengulas bagaimana cara untuk membangun kerjasama antar teman di sekolah / tempat kerja untuk mencapai tujuan. Yaitu dengan cara :

  1. Jaga baik selalu komunikasi antar teman/ rekan kerja (tidak marah – marahan, dll)

Dalam sebuah organisasi, untuk membangun kerjasama salah satunya yaitu dengan menjaga baik komunikasi antar teman/rekan kerja. Hal ini sangat dibutuhkan agar kerjasama dapat terjalin dengan baik, tidak ada permusuhan ataupun sesuatu yang tidak diinginkan akibat tidak terjaga baiknya komunikasi.

  1. Tidak mementingkan diri sendiri/egois

Dalam membangun kerjasama antar teman/rekan kerja juga dibutuhkan sikap saling menghargai, yaitu tidak mementingkan diri sendiri/egois. Sikap ini dibutuhkan agar kita dapat bekerjasama dan saling bermusyawarah dalam memecahkan suatu masalah secara bersama.

  1. Selalu hargai setiap perbedaan pendapat yang dikeluarkan oleh setiap teman/rekan kerja

Dan selalu menghargai pendapat setiap orang, itu yang sangat penting dalam membangun kerjasama. Karena dengan menghargai suatu pendapat orang lain, kerjasama akan berjalan dengan baik dan lancar dan tidak ada perbedaan – perbedaan lagi. Dan mencapai tujuan bersama

Nah, itu merupakan cara yang saya dapat beritahu dan mungkin saya lakukan ketika ingin membangun kerjasama antar teman di sekolah/kerja untuk mencapai suatu tujuan..

Terimakasi 🙂 🙂 🙂

Sikap Remaja Yang Tepat Dalam Menghadapi Musim Hujan

images (3)

Ada yang tau ga nih sikap remaja yang tepat dalam menghadapi musim hujan?

nah,kalo gatau, saya mau ngasih sedikit informasi tentang sikap para remaja nihh..

kita, harus bersyukur atas hadirnya hujan di tengah – tengah kita ini.. musim hujan sangat dibutuhkan bagi makhluk hidup, kalo hujan ga turun, pastinya kita bakalan kekeringan dan ga lengkap juga kalo ada musim panas, tapi gaada musim hujan..

ini nihh.. sikap remaja yang tepat dalam menghadapi musim hujan:

  1. jangan main hujan – hujanan
  2. harus jaga kondisi kita, misal: kita jangan makan – makanan sembarangan, minum – minuman sebarangan dan makanlah makanan yang sehat dan bergizi
  3. jangan keluar rumah kalo lagi hujan, karna nanti bisa sakit {} hehehe
  4. dan yang terpenting yaitu.. selalu bawa payung kemana pun kalian pergi (sedia payung sebelum hujan)

nah yang ini nihh..  kalo hujan di malem hari itu sangat bagus, karena untuk anak – anak yang suka kelayapan malem – malem, biar mereka gabisa kelayapan dan terus di dalem rumah..

terimakasiih 🙂

20141119_133559

Berpikir, Bersikap Positif dan Menjadi Pribadi yang Mandiri Menuju Alumni yang Sukses

Berpikir kritis saat ini sangat dibutuhkan bagi siswa – siswi yang ingin menjadi seseorang yang sukses. Dan rasa ingin tahu yang sangat besar juga dapat mempengaruhi seseorang untuk dapat menjadi sukses. Mengapa harus seperti itu? Karena dengan kita berpikir kritis, otomatis otak yang bekerja akan berusaha semaksimal mungkin.

Disini kita juga di tuntut untuk bersikap positif, bersikap positif disini dibutuhkan agar apa yang kita lakukan berjalan dengan rencana dan tidak menimbulkan perilaku yang negatif. Agar menjadi seseorang yang sukses, juga di butuhkan sikap yang positif

Berpikir dan bersikap positif dapat memengaruhi agar seseorang menjadi pribadi yang mandiri menuju alumni yang sukses. Mengapa dapat memengaruhi? Karena disini kita tidak hanya membutuhkan skill agar menjadi seorang yang sukses, namun sebuah pikiran positif juga turut membantu kita menuju sukses

Berikut ini tips untuk tetap befikir dan bersikap positif :

1. Bersyukur
Jangan berfokus pada apa yang tidak Anda miliki. Cobalah untuk mengingat hal-hal baik yang menjadi milik Anda, ingatlah semua hal baik yang pernah terjadi pada Anda. Bersyukur atas hidup dan menghargai apa yang Anda miliki adalah peraturan pertama untuk selalu berpikir positif.

2. Pilih teman-teman yang suportif
Terkadang, pikiran negatif juga bisa menular. Untuk itu, jangan tempatkan diri Anda di tengah para pengeluh. Lebih baik, pilih teman-teman yang selalu memberikan dukungan, bersemangat, dan berpikir positif setiap hari. Cepat atau lambat, Anda akan merasakan energi mereka mempengaruhi semangat Anda.

3. Hilangkan drama
Punya teman yang ‘beracun’ atau selalu membuat hidup Anda penuh drama? Tinggalkan mereka segera. Berada terus bersama mereka bisa membuat pikiran negatif menempel terus-menerus pada Anda.

4. Ambil tanggung jawab
Ingat, Anda memang tak bisa mengendalikan apa yang akan terjadi. Namun Anda selalu bisa mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan Anda sendiri. Jadi, ketika ada hal buruk yang terjadi, katakan pada diri Anda: “Aku bertanggung jawab pada perasaan dan pikiranku, dan aku memutuskan untuk merasa bahagia dan tegar.”

5. Ubah ‘tidak bisa’ menjadi ‘bisa’
Ini mungkin membutuhkan latihan, namun jelas bisa berhasil jika Anda tekun menerapkannya. Cobalah untuk mengubah struktur kalimat Anda, yang negatif menjadi positif. Misalkan: “Kenapa pekerjaanku berantakan?” menjadi “Hasil kerjaku kali ini memang tidak memuaskan. Tapi selanjutnya aku pasti bisa lebih baik.” Jika terus diterapkan, hal ini bisa mengubah persepsi Anda.

6. Berbuat baik
Berbuat baik pada orang lain bisa membawa dampak besar bagi Anda. Ingat ketika membantu orang lain memberikan rasa bahagia dan puas? Perasaan itu bisa membuat Anda merasa lebih positif.

7. Lihat sisi baiknya
Setiap situasi selalu memiliki dua sisi jika Anda bisa menemukannya. Untuk itu, cobalah cari sisi positif pada setiap situasi. Lebih fokus pada sisi positif sesuatu akan memberikan kekuatan besar pada diri Anda untuk mengubah keadaan.

8. Istirahat
Setiap orang perlu istirahat dan menenangkan diri sesekali. Istirahat bisa saja berarti memelankan langkah ketika berjalan, merenung sejenak tentang apa yang sudah Anda lakukan, serta menyegarkan pikiran dari rasa khawatir dan cemas.

9. Tentukan tujuan
Menjadi kapten bagi diri dan keinginan Anda sendiri adalah suatu keharusan. Jangan mau terombang-ambing oleh pendapat orang lain mengenai diri Anda. Putuskan apa yang ingin Anda lakukan. Tetapkan standar milik Anda sendiri. Mengikuti jalan yang Anda putuskan sendiri akan memberikan rasa percaya diri yang tinggi.

10. Tertawa
Apapun yang terjadi, jangan lupa untuk menyempatkan diri tertawa. Tertawalah pada humor, film lucu, pada lelucon yang dibuat saudara atau anak Anda. Tertawalah pada diri Anda sendiri. Tawa mampu meredakan stres dan mengingatkan diri Anda untuk tidak terlalu serius ketika ada masalah.

Menerapkan 10 cara di atas secara tekun akan menjadikan Anda orang yang selalu berpikiran positif, bahagia, dan penuh syukur.

About ” Fadhil Niro “

iMnLPgoG_400x400

GUYSSS…. You know “Fadhil Niro” ???

woww.. kalian semua itu harus tauu artis yang namanya “Fadhil Niro”.. Dia ini artis pendatang baru lhoo… Ganteng kan? wihh pastinya itu 😉

Dia itu kelahiran tahun 1998.. masih muda kan pastinya?? Hehe ~

udah segitu aja yaa, kalo kalian mau cari tau lebih dalam tentang artis kita “Fadhil Niro”.. kalian bisa search aja di mbah google..  okee 😉

Kecerdasan Emosi Dan Pengendalian Diri

emoticon-owner

Kecerdasan Emosi dan Pengendalian Diri??

Kira – kira mengandung tentang apa yaa?? Mari kita simak dengan seksama 😀

  • Pengertian Emosi menurut GEORGE MILLER :

Emosi adalah pengalaman seseorang tentang perasaan yang kuat dan biasanya diiringi dengan perubahan – perubahan fisik dalam peredaran darah dan pernapasan, juga disertai dengan tindakan – tindakan pemaksaan.

  • Hal yang perlu diperhatikan :

1. Emosi dapat memperkuat semangat

apabila seseorang merrasa puas dan senang atas hasil yang sudah dicapai

  • Karakteristik dan klasifikasi emosi

Sebagai gejala kejiwaan emosi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Bersifat subyektif.

2. Fluktuatif ( tidak tetap ).

3. Banyak bersangkutan dengan pengenalan melalui indrawi.

  •  Emosi dapat dipilah menjadi dua kelompok yaitu :

1. Emosi sensori, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangandari luar terhadap tubuh.

Contoh : rasa dingin, manis, lelah, lapar, kenyang dan lain-lain.

2. Emosi psikis, emosi yang disebabkan oleh alasan-alasan kejiwaan yakni :

1. Perasaan intelektual : rasa yang berkaitan dengan kebenaran contohnya gembira memperoleh sesuatu yang benar, puas atas suatu karya ilmiah.

2. Perasaan sosial misalnya rasa solidaritas, empati, simpati, kasih sayang.

3. Perasaan keindahan (estetis) misalnya kagum, terpesona, dan lain-lain.

4. Perasaan yang berkaitan denga etika.

Contoh : rasa bersalah, rasa tentram, bertanggung jawab dan lain-lain.

5. Perasaan ketuhanan : rasa mengenal memiliki Tuhan, naluri keagamaan.

3. Pengertian Kecerdasan Emosi (EQ).

Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memotivasi dan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Kecerdasan emosi (EQ) semakin perlu dicermati karena kehidupan manusia semakin kompleks.

4.  Pemahaman pengendalian diri.

Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai keberhasilan. Perjalanan hidup itu sangat dinamis, kadang berliku, tetap dan mendaki. Medan kehidupan yang demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompetensi hidup, antara lain pengendalian diri. Contoh : sebuah kendaraan mobil, apabila tidak mempunyai alat pengendali (rem dan Stir) tentu tidak bisa difungsikan, sebab akan menimbulkan bencana dan kecelakaan.

5.  Bagaimana mengendalikan diri ?

1. Pengendalian suasana hati.

Hati atau “Qolbu” adalah pusat kekuatan jiwa. Suasana hati sangat mudah berubah, sejalan dengan dinamika kehidupan yang dialami seseorang. Hati akan menentukan apakah seseorang menjadi mulia atau hina. Hati atau qolbu yang membimbing akal dan tubuh kita. Mengendalikan hati berarti selalu membersihkan hati (qolbu) sehingga senantiasa memancarkan rasa syukur, mengikuti aturan-aturan, kasih sayang,  optimistis.

2.  Pengendalian pikiran dan visi.

Dimensi pikir akan membuahkan hasil atau penentun sikap dan perilaku seseorang. Seseorang yang memiliki persepsi atau pikiran benar (positif) akan membentuk suatu proses (aktifitas) yang benar juga (positif). Tentu hasil akhirnya juga benar (positif). Pengendalian pikiran dapat dilakukan dengan mengawasi apa isi terbanyak dalam pikiran kita.

3.  Pengendalian nafsu atau hasrat.

Maslow menyebutkan bahwa motif-motif yang mendorongbertingkah laku adalah keinginan memuaskan kebutuhan. Urutan kebutuhan manusia adalah : kebutuhan fisik (makan, minum, pakaian, tempat tinggal), rasa aman, diterima, dicintai, diakui, ingin tahu, mendapat keindahan dan aktualisasi diri. Hasrat dan nafsu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut hendaknya tetap terkendali dengan dilandasi nilai-nilai keimanan.

Nah, udah di simak kan bareng – bareng? Mudah – mudahan kalian dapat mengambil manfaatnya yaa 😉

Terimakasih 🙂

Sumber : http://fentifs.wordpress.com/2013/10/14/kecerdasan-emosi-dan-pengendalian-diri/

http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-emosi-menurut-para-ahli.html

Dunia Pergaulan dan Etika Dalam Pergaulan

A. Pergaulan sehari-hari Remaja
Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga yang ingin terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan. Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata. Dengan membebaskan perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan dan ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang. Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang remaja masih mampu berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun dapat tersampaikan.

                Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan Bangsa karena ditangan generasi mudalah Bangsa ini akan dibawa, baik buruknya Bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.


B. Prinsip-Prinsip Etika Pergaulan Remaja
   1. Bersikap sopan santun dan ramah
   2. Perhatian terhadap orang lain
   3. Mampu menjaga perasaan orang lain
   4. Toleransi dan rasa ingin membantu
   5. Mampu mengendalikan emosi diri
   6. Memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri
   7. Menjauhkan diri dari rasa minder dan rendah diri
   8. Tempat dan suasana pergaulan
   9. Kejujuran
 10. Keadilan
 11. Hak dan kewajiban
 12. Kesederhanaan

C. Faktor Yang Mempengaruhi Pergaulan Remaja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja:
1. Kondisi Fisik
   Penampilan fisik merupakan aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
2. Kebebasan Emosional
    Pada umumnya, remaja ingin memperoleh kebebasan emosional. Mereka ingin bebas melakukan apa saja yang             mereka suakai.
3. Interaksi Sosial
    Kemampuan untuk melakukan interaksi sosial juga sangat penting dalam membentuk konsep diri yang positif.
4. Pengetahuan Terhadap Kemampuan Diri
    Seorang remaja diharapkan lebih mampu menentukan keputusan yang tepat terhadap apa yang akan ia jalani, seperti     memilih sekolah atau jenis kegiatan yang diikuti.
5. Penguasaan Diri Terhadap Nilai-Nilai Moral Dan Agama
    William James, seorang psikolog yang mendalami psikologi agama, mengatakan bahwa orang yang memiliki                 komitmen terhadap nilai-nilai agama cenderung mempunyai jiwa yang lebih sehat.
6. Lingkungan Keluarga
    Hal yang paling mendasar bagi kehidupan remaja adalah partisipasi orang tua.
7. Pengaruh Lingkungan Sekitar
    Banyak kasus remaja yang terkena pengaruh narkotika dan melakukan pergaulan bebas karena pengaruh lingkunga       dimana mereka berada.
8. Kurangnya Pemupukan Rasa Cinta Tanah Air
    Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa cinta tanah air,ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda untuk           pergi ke bioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa.
9. Remaja Sekarang Lebih Mampu Berekspresi
    Remaja sekarang lebih mampu berekspresi pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi         dan malu seperti dulu.
10. Keadaan yang Tidak Seimbang Pada Remaja
     Masa remaja merupakan periode pencarian identitas diri,sehingga remaja sangat mudah terpengaruh oleh                      lingkungan.
11. Lemahnya Akses Akan Informasi Tentang HIV/AIDS Yang Benar
     Kini semakin sering kita dengar remaja dihubungkan dengan kejadian HIV/AIDS. Hal ini sangatlah masuk  akal              karena interaksi remaja di lingkungan sosialnya memungkinkan terjadi  kontak dengan virus HIV dari pergaulannya.
12. Lingkungan Sekolah
     Menurut Harlock ( 1986 : 322 ), bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak baik      dalam cara berpikir maupun bersikap.
13. Kelompok Teman Sebaya
     kepribadiaan remaja yang berkembang secara menonjol dalam pengalamannya bergaul dengan teman sebaya.

D. Prinsip Dasar Pergaulan Yang Sehat
    1. Saling menyadari bahwa kita semua saling membutuhkan
    2. Hubungan yang memiliki nilai positif dalam pergaulan
    3. Memiliki rasa setia kawan
    4. Mengisi waktu denga kegiatan positif
    5. Saling menghargai
    6. Tidak berprasangka buruk
    7. Saling Memahami Perbedaan
    8. Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
    9. Jagalah jarak dengan wajar sehingga pertemanan tidak berlebihan

E. Memahami Etika Dalam Pergaulan

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari halhal tindakan yang buruk.
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper” atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang bahkan kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di sekolah maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan berita.
Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.

 

sumber : http://raisahadila.wordpress.com/2013/11/26/makalah-dunia-pergaulan-dan-etika-dalam-pergaulan-3/

 

Belajar Efektif dan Efisien

Haii Haii 😀

kalii ini saya menulis tentang “BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN” 😀

1. Pengertian belajar

adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut di tampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan – kemampuan lain.

2. Persiapan belajar

  1.  Berdoa lah sebelum belajar
  2.  Murnikan niat. Jadikan belejar sebagai ibadah
  3.  Hilangkanlah kata “akan” dari hidup anda, dan jangan menunda – nunda
  4.  Waspadalah dengan sugesti – sugesti yang negatif , seperti “aku gagal” atau “pelajaran yang sulit”
  5. Harus yakin dengan diri sendiri
  6. Ciptakan suasana belajar yang senyaman mungkin

3. Strategi belajar yang efektif dan efisien

  1. Jangan paksa belajar pada satu kegiatan
  2. Saat mau belajar mempunyai rencana
  3. Tepati rencana belajar sebagai kebiasaan
  4. Memiliki tujuan khusus di setiap kegiatan belajar
  5. Sekali – kali jangan menunda belajar
  6. Dahulukan pelajaran yang paling mudah
  7. Selalu mengulang catatan mu sebelum mulai mengerjakan tugas
  8. Jangan biarkan ada gangguan dalam belajar
  9. Ikuti belajar kelompok dengan efektif
  10. Catat ulang setiap tugas

4. Gaya belajar dan prinsip belajar

  • Gaya belajar :
  1. Gaya belajar audio, dengan cara mendengar (nada, irama, suasana  heboh, suasana gaduh, dll)
  2. Gaya belajar visual, dengan cara melihat, membayangkan ( bersih, cantik, jelek, dll)
  3. Gaya belajar kinesthetic, dengan cara bergerak, merasa, menyentuh, menggenggam, dll
  • Prinsip belajar
  1. Mempelajari apa yang siap untuk dipelajari
  2. Kita pelajari yang terbaik dari apa yang pernah kita lakukan
  3. Kita belajar dari kesalahan 
  4. Kita belajar secara metodik dan sistematik
  5. Kita belajar lebih mudah terhadap seusatu yang kita kenal

5. Modalitas belajar dan ciri – cirinya

  • Modalitas belajar, hal yang paling utama dalam melaksanakan belajar
  1. Menggunakan otak dengan maksimal
  2. Menggunakan gaya belajar
  • Ciri – cirinya
  1. Perubahan intensional
  2. Perubahan continue, bertambahnya pengetahuan yang dimiliki merupakan kelanjutan dari pengetahuan yang dimiliknya sebelumnya.
  3. Perubahan yang fungsional, setiap perubahan yang tejadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidupnya
  4. Perubahan yang bersifat positif, perubahan perilaku yang terjadi itu bersifat normatif dan menunjukan kearah kemajuan
  5. Perubahan yang bersifat aktif, memperoleh perubahan perilaku, maka individu itu aktif berupaya melakukan perubahan.
  6. Perubahan yang bertujuan dan terarah

Sumber : 

http://raisahadila.wordpress.com/2013/10/14/makalah-belajar-efektif-dan-efisien/